Selasa, 10 November 2015

ILMU SOSIAL DASAR (6)

1. Jelaskan pengertian kebudayaan
Unsur, Sifat, & Arti Menurut Para Ahli | Kata "kebudayaan berasal dari (bahasa Sanskerta) yaitu "buddayah" yang merupakan bentuk jamak dari kata "budhi" yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal". Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.  Sedangkan menurut definisi Koentjaraningratyang mengatakan bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat, didefinisikan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi, pada bukunya Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta :Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964), hal 113, merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.


Pengertian Kebudayaan dalam bahasa inggris disebut culture. merupakan suatu istilah yang relatif baru karena istilah culture sendiri dalam bahasa inggris baru muncul pada pertengahan abad ke-19. Sebelumnya pada tahun 1843 para ahli antropologi memberi arti kebudayaan sebagai cara mengolah tanah, usaha bercocok tanam, sebagaimana tercermin dalam istilahagriculture dan holticulture. Hal ini bisa kita mengerti karena istilah culture berasal dari bahasa Latin colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah pertanian. Pada arti kiasan kata itu juga berarti "pembentukan dan pemurnian jiwa". Seorang antropolog lain, E.B. Tylor (1871), dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture (New York ; Brentano's, 1924), hal 1, yang mendefinisikan pengertian kebudayaan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

2. Unsur – unsur kebudayaan
- Sistem bahasa
Alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Dalam bermasyarakat seperti berinteraksi sosial secara langsung, ataupun melewati surat, memakai bahasa formal, bebas, maupun bahasa tradisional tergantung dari sosial apa yang sedang terjadi pada waktu tersebut.

- Sistem peralatan hidup dan teknologi
Sistem Peralatan sama halnya dengan Teknologi yang menyangkut cara – cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan, dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. Dalam Kehidupan bermasyarakat seperti memproduksi suatu produk memakai sebuah sistem peralatan atau teknologi serta memeliharanya dan membuat produk produk lainnya, teknologi yang digunakan bisa berskala besar maupun kecil tergantung dari masyarakat yang membuat produk tersebut.

- Sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup
Para ilmuan hanya terfokus pada mata pencaharian tradisional saja, seperti beternak yaitu mengembang biakkan hewan konsumsi atau berburu untuk mencari bahan tertentu yang tidak dapat ditemui pada hewan lingkungan sekitar, lalu bercocok tanam dan nelayan, dimana bercocok tanam adalah memproduksi makanan berupa tumbuh – tumbuhan dalam skala besar dan nelayan yaitu menangkap hasil laut yang dapat dikonsumsi tanpa melanggar aturan – aturan.

- Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial
Menurut Karl Marx, pengertian sistem masyarakat adalah suatu struktur yang mengalami ketegangan organisasi maupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah secara ekonomi. Maksudnya adalah pengelompokan orang – orang dalam suatu masyarakat dan hubungan antara individu baik dalam kelompok yang sama maupun antara kelompok yang berbeda. Di kehidupan nyata seperti yang terjadi di masyarakat Indonesia yaitu adanya kelompok yang mengatur sebuah wilayah dimana dalam wilayah tersebut terdapat sistem masyarakat yang terstruktur dan tertata rapi.

- Ilmu pengetahuan
Adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
- Pengetahuan tentang alam
- Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
- Pengetahuan tentang tubuh manusia, tentang sifat, dan tingkah laku sesama manusia
- Pengetahuan tentang ruang dan waktu
Dalam kehidupan sehari – hari secara tidak langsung memakai sistem ini dalam budaya untuk mengeksplorasi budaya yang sudah ada maupun ingin mengkombinasikan dua atau lebih budaya. Sistem ini hanya akan benar – benar bekerja dengan baik jika dimusyawarahkan bersama dengan masyarakat yang memiliki paham budaya yang sama dan memiliki sistem yang sama pula.

- Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks. Masih sangat berlimpah penerapan Seni dalam Budaya di Indonesia bahkan tanpa Seni Budaya seakan tidak ada nilai estetikanya sama sekali, saking luasnya Seni mulai dari Musik, Alat Musik, Tarian, Lagu bahkan Lukisan setiap Budaya yang terdapat di Indonesia memiliki setidaknya satu diantara sekian Budaya dari Budaya lain di Indonesia.

- Sistem kepercayaan, atau agama
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana (1992), agama adalah suatu system kelakuan dan perhubungan manusia yang pokok pada perhubungan manusia dengan rahasia kekuasaan dan kegaiban yang tiada terhingga luasnya, dan dengan demikian memberi arti kepada hidupnya dan kepada alam semesta yang mengelilinginya. Jadi Religi atau bisa disebut Agama sebuah hubungan batin manusia dengan Pencipta-Nya yang Maha Esa, dan mengakui seluruh yang ada disekelilingnya adalah ciptaan-Nya. Dalam kehidupan sehari -hari masih sangat mudah ditemui di Indonesia mengingat bunyi Sila pertama yang berarti setiap WNI atau WNA yang ada di Indonesia harus memiliki Kepercayaan-Nya masing – masing.

3. Apa yang dimaksud dengan sistem budaya & sistem sosial
Sistem budaya merupakan wujud yang abstark dari kebudayaan. Sistem budaya atau cultural system merupakan ide-ide dan gagasan manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat. Gagasan tersebut tidak dalam keadaan lepas satu dari yang lainnya, tetapi selalu berkaitan dan menjadi suatu sistem. Dengan demikian sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan, yang diartikan pula adat-istiadat mencangkup sistem nilai budaya, sistem norma, norma-norma menurut pranata-pranata yang ada di dalam masyarakat yang bersangkutan, termasuk norma agama.

Fungsi sistem budaya adalah menata dan menatapkan tindakan-tindakan serta tingkah laku manusia. Proses belajar dari sistem budaya ini dilakukan melalui pembudayaan atau institutionalization (pelembagaan). Dalam proses pelembagaan ini, seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-adat, sistem norma dan peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini dimulai sejak kecil, dimulai dari lingkungan keluarganya, kemudian dengan lingkungan di luar rumah, mula-mula dengan meniru berbagai macam tindakan. Setelah perasaan dan nilai budaya yang memberikan motivasi akan tindakan meniru itu diinternalisasi dalam kepribadiannya, maka tindakannya itu menjadi suatu pola yang mantap, dan norma yang mengatur tindakannya dibudayakan. Tetapi ada juga individu yang dalam proses pembudayaan tersebut yang mengalami deviants, artinya individu yang tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan sistem budaya di lingkungan sosial sekitarnya.

Menurut Bakker (1984:37) kebudayaan sebagai penciptaan dan perkembangan nilai meliputi segala apa yang ada dalam alam fisik, personal dan sosial, yang disempurnakan untuk realisasi tenaga manusia dan masyarakat. Jelaslah bahwa usaha membudayakan selalu dapat dilanjutkan lebih sempurna lagi dan tak akan terbentur pada suatu batas terakhir. Tetapi jelas pula bahwa bukan jumlah kuantitatif atau mutu kualitatif nilai-nilai tersendiri mengandung kemajuan kebudayaan. Yang menentukan adalah kesatuan, sintesis atau konfigurasi nilai-nilai yang wajar. Unsur kebudayaan hasil penciptaan dan perkembangan nilai tersebut meliputi kebudayaan subyektif dan kebudayaan obyektif.

 Kebudayaan Subjektif:
Dipandang dari aspirasi fundamental yang ada pada manusia, nilai-nilai batin dalam kebudayaan subjektif terdapat dalam perkembangan kebenaran, kebajikan dan keindahan. Dalam hierarki nilai perwujudannya tampak dalam kesehatan badan, penghalusan perasaan, kecerdasan budi bersama dengan kecakapan untuk mengkomunikasikan hasil pemakaian budi kepada lain-lain, serta kerohanian. Kesehatan, gaya indah, kebajikan dan kebijaksanaan merupakan puncak-puncak bakat (ultimatum potetiae) dari badan, rasa, kecekatan, keadilan, kedermawanan, elokuensi dan fungsi-fungsi lain yang diperkembangkan dalam tabiat manusia oleh pengalaman dan pendidikan. Lewat fungsi-fungsi itu manusia menyempurnakan kosmos dan menghumanisasikan dirinya. Keselarasan nilai-nilai subyektif diutamakan oleh humanisme klasik.

Kebudayaan Objektif:
Nilai-nilai imanen dalam kebudayaan subjektif harus menyatakn diri dalam tata lahir sebagai materialisasi dan institusionalisasi. Disana terbentanglah dunia Kebudayaan Objektif yang amat luas dan serba guna, yang dihasilkan oleh usaha raksasa ratusan angkatan sepanjang sejarah. Sedikit demi sedikit dibina, dengan “trial and error”, dengan maju mundur, dengan pinjam meminjam antar kebudayaan. Disana dialoh manusia alam memuncak. Nilai-nilai yang direalisasikan secara batin, sekali di proyeksi secara serupa, merupakan landasan untuk perkembangan batin lebih lanjut dan dengan demikian terus-menerus dalam sarang yang semakin kompleks. Nilai-nilai objektif itu, yang juga disebut hasil unsur-unsur kebudayaan itu dapat disistematisasikan menurut beberapa prinsip pembagian, antara lain: ilmu pengetahuan, teknologi, kesosialan, ekonomi, kesenian dan agama.

Sistem Sosial:
Sistem sosial dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan dari unsur-unsur sosial yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain., dan saling pengaruh-mempengaruhi, dalam kesatuan. Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem adalah istilah yang artinya menggabungkan, untuk mendirikan, untuk menempatkan bersama. Sistem adalah kumpulan elemen berhubungan yang menjadi kesatuan atau kebulatan yang kompleks. Sistem merupakan jarintan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, untuk menjalankan fungsi masing-masing untuk menghasilkan atau menyelesaikan sesuatu yang menjadi sasaran bersama.
Proses-proses dalam sistem sosial:
1.) Komunikasi
2.) Memelihara tapal batas
3.) Penjalinan sistem
4.) Sosialisasi
5.) Pengawasan sosial
6.) Pelembagaan
7.) Perubahan social

4. Jenis Kebudayaan di Indonesia
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Kebudayaan Nasional
Kebudayaan nasional secara mudah dimengerti sebagai kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian pembangunan nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.
Kebudayaan Daerah
Seluruh kebudayaan daerah yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku – suku di Indonesia merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar